Website Resmi
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera
Kabupaten Kuningan - Jawa Barat

Tolak Kenaikan Harga BBM, DPD PKS Kuningan Gelar Flashmob

Bagikan :

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp

Kuningan – Aksi penolakan terhadap Kenaikan Harga BBM subsidi di Kabupaten Kuningan terus berlanjut. Hari ini, Sabtu (10/9/2022) DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Kuningan melakukan aksi Flash mob sebagai bentuk penolakan DPD PKS Kuningan terhadap kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang diputuskan pemerintah.

Dalam Aksi Flash Mob yang dilakukan sejak pukul 13.00 WIB dan baru berakhir pukul 15.00 WIB itu, para kader PKS Kuningan turun ke jalan dengan membentangkan poster dan spanduk di sekitar Bunderan Cijoho, Kuningan, Jawa Barat.

Perlu diketahui, Flash mob merupakan kegiatan kelompok yang berkumpul pada waktu dan tempat yang telah ditetapkan, untuk melakukan gerakan tertentu dalam waktu singkat.

Ketua DPD PKS Kuningan, H. Dwi Basyuni Natsir, Lc mengatakan pihaknya menyampaikan aspirasi seluruh masyarakat terkait penolakan kenaikan Harga BBM bersubsidi.

“PKS secara tegas menolak kenaikan Harga BBM subsidi dari awal, hingga saat ini. Karena itu telah membebani masyarakat,” ujarnya yang tidak segan untuk berbasah-basahan saat aksi tersebut.

Sementara itu Ketua Fraksi PKS DPRD Kuningan Etik Widiati mengatakan “Pemerintah harus lebih peka dengan jeritan rakyat, dan kebijakan yang didahulukan yakni pro rakyat.

“Jika untuk pembuatan Ibukota baru ada dananya, namun kenapa harus subsidi BBM yang dihilangkan, seharusnya kebijakan itu pro rakyat,” tambahnya.

Dalam Aksi Flashmob nampak terlihat Wakil Ketua DPRD Kuningan, Kokom Komariyah yang terjun langsung, Struktur DPD PKS Kuningan, Beserta ratusan para kader simpatisan PKS Kuningan.

Hj. Kokom Komariyah juga menambahkan “Kenaikan Harga BBM bersubsidi itu membebani rakyat. Pemerintah sebaiknya berpihak kepada rakyat, daripada menaikan Harga BBM sebesar 30 persen. Jadi alangkah baiknya kenaikan Harga BBM bersubsidi ditinjau ulang karena sangat membebani rakyat,”

Berita terbaru