Website Resmi
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera
Kabupaten Kuningan - Jawa Barat

Hj. Siti Mahmudah, M.Pd: Peringatan Maulid Nabi SAW Harus Diiringi dengan Pengamalan Sunnah

Bagikan :

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp

FRAKSIPKSKUNINGAN.ID – Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW setiap tahun menjadi momen penuh makna bagi umat Islam di seluruh dunia, termasuk di Kabupaten Kuningan. Namun, menurut Hj. Siti Mahmudah, M.Pd, anggota DPRD Kabupaten Kuningan dari Fraksi PKS, peringatan Maulid tidak boleh sekadar menjadi rutinitas tahunan yang bersifat seremonial. Lebih dari itu, Maulid harus menjadi momentum untuk mempertebal keimanan, menumbuhkan kecintaan kepada Rasulullah SAW, dan menghidupkan kembali sunnah-sunnah beliau dalam kehidupan sehari-hari.

“Jika Maulid Nabi SAW hanya diperingati dengan acara seremonial tanpa diiringi pengamalan sunnah beliau, maka maknanya menjadi berkurang. Peringatan itu tidak akan berdampak signifikan bagi peningkatan kualitas iman dan taqwa kita,” ungkap Hj. Siti Mahmudah.

Beliau menekankan bahwa ada beberapa akibat nyata yang akan dirasakan jika umat Islam hanya berhenti pada perayaan lahiriah tanpa menghidupkan ajaran dan sunnah Rasulullah SAW.

Pertama, kurangnya peningkatan iman dan taqwa. Sunnah Nabi SAW sejatinya adalah contoh konkret bagaimana seorang Muslim harus menjalani hidup dengan penuh ketaatan dan ketakwaan. Tanpa itu, peringatan Maulid hanya akan menjadi kegiatan seremonial semata.

Kedua, tidak adanya perubahan dalam perilaku. Sunnah Rasulullah SAW memberikan pedoman akhlak mulia dan cara hidup yang penuh rahmat. Namun, jika tidak diamalkan, maka perilaku umat Islam akan sulit berubah menjadi lebih baik meskipun setiap tahun merayakan Maulid.

Ketiga, kecintaan kepada Nabi SAW tidak tumbuh secara tulus. Menurut Hj. Siti Mahmudah, mengklaim mencintai Rasulullah tanpa meneladani dan mengamalkan sunnah beliau ibarat ungkapan cinta tanpa bukti. Padahal, wujud cinta yang sejati adalah dengan mengikuti apa yang beliau ajarkan.

Keempat, hilangnya peluang mendapatkan pahala dan keberkahan. “Sunnah Rasulullah adalah jalan keberkahan. Ketika kita mengamalkannya, maka pahala akan mengalir dan kehidupan kita akan dipenuhi keberkahan. Tetapi jika Maulid tidak membuat kita semakin semangat mengikuti sunnah, maka keberkahan itu sulit diraih,” tambahnya.

Oleh karena itu, Hj. Siti Mahmudah mengajak umat Islam agar tidak berhenti pada seremonial Maulid semata, tetapi menjadikannya sebagai momentum perubahan. “Mari kita jadikan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sebagai pengingat untuk memperbaiki diri, mengamalkan sunnah beliau, dan menjadikan Rasulullah sebagai teladan utama dalam kehidupan kita,” tutupnya.

Dengan demikian, Maulid Nabi SAW tidak hanya menjadi perayaan sejarah kelahiran seorang Nabi, tetapi juga menjadi sarana nyata untuk menghadirkan ajaran beliau dalam kehidupan sehari-hari.

Berita terbaru